FPI TOLAK AHOK
FPI adalah organisasi yang paling rajin mempropagandakan
penolakan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dalam penolakan tersebut mereka
menggelar demo di bundaran HI dan kantor DPRD DKI Jakarta. Mereka menuntut agar
pelantikan Ahok dibatalkan.
Untuk melakukan aksinya mereka bergabung dari berbagai
organisasi seperti, Habaib, Kiai, Ormas Islam, Ormas Betawi, Pondok Pesantren,
Majelis Ta’lim, Mahasiswa dan toko masyarakat lainnya.
Melihat penjelasan diatas tentunya kita bisa merenungkan mengapa
dan kenapa Ahok ditolak ?
FPI menolak Ahok karena dia merupakan orang non Muslim, pada
hal di dalam UUD 1945 tidak ada yang mengatur bahwa seorang Gubernur harus
orang muslim. Bila demikian, dimana letak keadilan negara indonesia? Bukankah
negara indonesia dikatakan sebagai negara yang menjunjung tinggi Hak dan
Kewajiban.
Hal yang dilakuka FPI bisa dikategorikan menyinggung Suku
Agama dan Ras yang sangat sensitif dan berpotensi memecah belahkan indonesia.
Ini sudah termaksut pelanggaran Undang-undang yang mengatur tentang SARA yakni;
Pasal 157 Ayat 1 yang berbunyi “barang
siapa yang menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan tulisan atau tulisan
dimuka umum yang isinya mengandung pernyataan perasaan permusuhan, kebencian.
Atau merendahkan diantara atau terhadap golongan rakyat indonesia, dengan
maksut supaya isisnyadiketahui oleh umum, diancam dengan pidana penjara paling
lama dua tahun enam bulan”.
Saya rasa, hukum sudah saatnya ditagaskan agar elemen bangsa
tidak berbuat sekehendak hatinya. Bangsa ini butuh ketenangan dan kedamaian.
Kalau semua organisasi ngotot menuntut aspirasinya yang bertentangan dengan
undang-undang tidak dilakukan tindakan ini akan berbahaya dan bsa menjadi
bomwaktu suatu saat nanti.Embrio-embrion perpecahan akan semakin membesar,dan
jika pemerintah tidak tegas akan bisa menimbulkan perang saudara yang tentu
sangat tidak diinginkan oleh semuanya, kecuali mereka yang memelihara semangat
sektarian.
Ketegasan Ahok dalam hal ini diperlukan agar sentimen SARA
tidak terus menerus dibiarkan. Pembiaran pelanggaran hukum selama ini telah melahirkan
konflik yang sulit memdamkannya.Kita sudah merasakan sendiri semenjak kampanye
Pilpres yang penuh dengan pelanggaran dan setimen SARA telah menyebabkankubu
yang kalah tidak bisa menerima kekalahan dengan legowo.Sentimen SARA punya
andil yang besar di dalamnya.Untuk janji Ahok yang akan bertindak tegas jika
FPI bermain-maindengan SARA patut didukung. Ini semua demi kerukunan dan
keharmonisan hidup berbangsa dan bernegara.
Sudah saatnya kesadaran akan kemajemukan mendapat perhatian
yang lebih. Kita sebagai Warga Negara Indonesia harus punya kesadaran sendiri
sebagai umat yang beragama. Walaupun dalam agama kita telah ditetapkan hukum
setiap agama, namun negara kita adalah negara yang diatur undang- undang dengan
dasat negara Pancasila. (sl)
0 komentar:
Posting Komentar