Kisah Ramaya merupakan cerita dari India yang kebanyakan dianggab orang hanya sebuah mitos. Apalagi dengan munculnya Film Ramaya yang saat ini ramai diperbincanga media. Banyak masyarakat yang menganggab Ramayana hanya sebagai mistis belakang.
Selain karena hal yang terdapat dalam kisah tersebut kurang masuk akal, juga terdapat hal yang aneh dalam cerita tersebut, misalnya saja kisah Rama yang membuat Jembatan keAlengka untuk menyelamatkan Istrinya yakni Sita. Namun dimasa modern ini, kisah Ramayana tersebut dipastikan ada, dengan penemuan jembatan menuju Alengka tersebut.
Dalam epik Ramayana gubahan Walmiki, Nama Jembatan Rama atau Rama Setu (dari bahasa Sanskerta; Setu berarti jembatan) diberikan kepada bentang alam mirip jembatan ini di Rameshwaram, karena legenda Hindu mengidentifikasinya sebagai jembatan yang dibangun oleh Wanara (manusia kera) tentara Rama, yang digunakan untuk mencapai Alengka dan menyelamatkan istrinya Sita dari raja Rakshasa, Rahwana. Karena memisahkan laut India dan Sri Lanka, wilayah itu disebut Sethusamudram yang berarti “Jembatan Laut”. (Baca:10 Mitos Tentang Otak Manusia)
Dunia barat pertama kali menemukannya dalam buku “karya bersejarah di abad ke-9″ oleh Ibnu Khordadbeh dalam Buku tentang Jalan dan Negara. Merujuk kepada tempat yang disebut Set Bandhai atau “Jembatan Laut”. Petanya dibuat oleh pembuat peta Belanda pada tahun 1747, tersimpan di Perpustakaan Saraswati Mahal di Tanjore, menunjukkan wilayah ini sebagai Ramancoil, dari bahasa Tamil “Raman Kovil” (Kuil Rama). Peta pertama yang menyebut daerah ini Jembatan Adam (Adam’s bridge) dibuat oleh pembuat peta dari Inggris pada tahun 1804.
Rama Bridge merupakan salah satu “Mysterious Places in the World’s”. Jembatan purba misterius sepanjang 18 mil (30 Km) yang menghubungkan Pulau Mannar (Srilanka) dan Pulau Pamban (India) ini diperkirakan telah berumur lebih dari 1.000.000 tahun. Citra dari Jembatan Adam itu sendiri sangat mudah terlihat dari atas permukaan air laut karena letaknya yang tidak terlalu dalam, yaitu hanya tergenang sedalam kira-kira 1,2 meter (jika air laut sedang surut).
Epos Ramayana,menurut Kalender Hindu seharusnya berada pada masa Tredha Yuga (menurut cakram masa evolusi hindu/ cakram Hinduism tentang Epos tersebut terbagi pada masa Sathya (1.728.000 tahun), Tredha (1.296.000 tahun), Dwapara (8.64.000 tahun) dan Kali (4.32.000 tahun). Tahap sekarang menurut kalender mereka ialah Kali. Berarti menurut Epos tersebut usia dari Rama Bridge berkisar 1.700.000 tahun (Sathya).
Kantor berita terkemuka di India seperti Hindu Times, Vaishnava News Networ dan Indolink mengatakan bahwa jembatan tersebut adalah bukti nyata bahwa kejadian-kejadian yang diceritakan pada epik Ramayana adalah benar-benar pernah terjadi dengan lokasi yang faktuil pula. Jembatan ini baru di temukan dan dipergunakan di sekitar abad 15 dan keberadaannya yang tidak lazim baru di temukan saat dunia modern menemukan teknologi pencitraan jarak jauh lewat udara, sedangkan epik Ramayana telah di ceritakan selama ribuan tahun.
Meskipun banyak pendapat yang mengatakan bahwa jembatan Alengka hanya sebuah proses perubahan alam, namun hal itu dianggap tidak masuk akal pasalnya, Dr. Badrinarayanan, Direktur Geologi India dan Anggota dari National Institute of Ocean Technology mengatakan bahwa Adams Bridge bukan bentukan natural yang diciptakan oleh alam. Terlihat dari struktur tanah yang membentuk jembatan itu bukanlah tanah pantai. Struktur tanah yang menyusun jembatan terpanjang di dunia tersebut mirip dengan struktur tanah di India Utara.
Sedangkan S.U Deraniyagala, Direktur Jendral Arkologi Srilanka yang juga pengarang buku ”Early Man and The Rise of Civilization in Srilangka : The Archaeological Evidence” mengatakan bahwa peradaban manusia telah muncul di Kaki Gunung Himalaya sekitar 2 juta tahun silam, walaupun menurut sejarawan, peradaban paling awal didaratan India adalah peradaban bangsa Ca, hal itu bukan suatu jaminan bahwa tidak terdapat peradaban yang lebih tua lagi dari mereka sebelumnya. Bahkan hal ini kadang dihubung-hubungkan dengan Benua Atlantis sebuah peradaban yang dipercaya pernah ada dan menghilang begitu saja. Para sarjana yang menaksir jembatan purba tersebut beranggapan bahwa jembatan tersebut dibangun setelah daratan Srilanka terpisah oleh India jutaan tahun silam. (sl) (Baca: Hubungan Naga dengan Warga Tionghoa)
0 komentar:
Posting Komentar