Selasa, 06 Januari 2015

20.42
Manusia merupakan salah satu mahluk ciptaan Tuhan yang mempunyai isting yang luar biasa,
bahkan ia sering melakukan hal yang  menakjubkan dan kadang-kadang misterius. Untuk itu para peneliti melakukan penelitian terhadap otak Manusia. Dari penelitian tersebut,  peneliti telah menemukan banyak informasi tentang apa yang terjadi di dalam otak. Namun sayangnya, masih banyak mitos otak yang belum tentu kebenarannya.

Berikut sepuluh mitos tentang otak, manusia:

 Alkohol tewaskan sel otak


Alkohol secara langsung mempengaruhi otak. Orang yang minum alkohol hingga mabuk sering berakhir dengan gangguan keterampilan motorik dan penilaian sebagai efek samping. Banyak dari mereka menderita sakit kepala, mual dan efek samping yang tidak menyenangkan lainnya.

Tetapi, apakah minum alkohol berkepanjangan bisa membunuh sel-sel otak? Bagaimana dengan pesta minuman keras atau sering minum alkohol? Tidak begitu banyak. Bahkan pada pecandu alkohol, penggunaan alkohol tidak benar-benar mengakibatkan kematian sel-sel otak.

 Walau bagaimanapun, alkohol dapat merusak ujung neuron yang disebut dendrit. Hal ini menyebabkan masalah berkomunikasi antara neuron. Sel itu sendiri tidak rusak, tetapi cara berkomunikasi dengan orang lain menjadi berubah.

Manusia hanya gunakan 10 persen otak


Orang-orang terkenal seperti Albert Einstein dan Margaret Mead telah menyatakan bahwa manusia hanya menggunakan sekira 10 persen dari kapasitas otak. Hal ini tampaknya benar-benar membingungkan. Walaupun hanya digunakan 10 persen, tapi banyak orang pintar di dunia ini. Bayangkan apa yang bisa kita capai jika manusia menggunakan 90 persen sisanya?

Narkoba melubangi otak


Satu studi menyatakan bahwa menggunakan narkoba seperti ganja dapat menyebabkan kehilangan memori ringan. Sementara studi lain menunjukkan, penggunaan ganja secara berat secara permanen dapat mengecilkan bagian otak manusia. Penggunaan obat-obatan seperti kokain atau ekstasi bahkan dipercaya bisa menyebabkan otak manusia berlubang.

Peneliti juga mengklaim bahwa obat dapat menyebabkan perubahan jangka pendek dan jangka panjang di otak. Sebagai contoh, penggunaan obat-obatan dapat menurunkan dampak neurotransmitter atau bahan kimia yang digunakan untuk berkomunikasi antarsinyal di otak seperti dopamin. Itulah sebabnya pecandu membutuhkan lebih banyak obat. Selain itu, perubahan dalam tingkat neurotransmiter dapat menyebabkan masalah dengan fungsi neuron.

Apakah kerusakan otak selalu tetap


Kerusakan otak adalah hal yang sangat menakutkan. Untuk sesuatu yang begitu misterius dan menakjubkan, otak sebenarnya bisa sangat rapuh dan rentan terhadap banyak cedera.

Kerusakan otak dapat disebabkan oleh apa saja dari infeksi yang menyebabkan kematian sel-sel otak. Bagi banyak orang, ide sekadar kerusakan otak memunculkan gambar orang di negara-negara vegetatif persisten atau setidaknya cacat fisik atau mental yang permanen.

Tapi itu tidak selalu terjadi. Ada berbagai jenis kerusakan otak, yaitu cedera otak ringan, seperti gegar otak biasanya terjadi ketika otak memantul di sekitar di dalam tengkorak, sehingga pendarahan dan robek. Sebagian besar orang yang mengalami cedera otak ringan tidak mengalami cacat permanen.

Otak manusia tetap aktif setelah dipenggal


Dalam sejarah, pemenggalan kepala adalah salah satu metode yang disukai pada saat mengeksekusi tersangka kejahatan. Banyak negara yang masih melakukan hukum penggal seperti teroris. Tujuan pemenggalan tersebut muncul karena keinginan untuk cepat untuk hukum mati. Tapi, seberapa cepat?

Jika kepala manusia dipotong, manusia masih dapat melihat walaupun hanya beberapa detik. Cerita-cerita tersebut tampaknya memberikan kepercayaan pada gagasan bahwa hal itu mungkin bagi seseorang untuk tetap sadar, bahkan untuk hanya beberapa detik setelah dipenggal..

Otak manusia adalah Otak Terbesar


Banyak hewan menggunakan otaknya untuk melakukan beberapa hal yang bisa dilakukan manusia, seperti mencari cara kreatif untuk memecahkan masalah, menunjukkan kesadaran diri, menunjukkan empati terhadap orang lain dan belajar bagaimana menggunakan alat-alat. Walaupun demikian, ilmuwan sepakat bahwa manusia adalah makhluk yang paling cerdas di Bumi.
Manusia memiliki otak terbesar dari semua binatang, karena manusia lah yang paling cerdas. Rata-rata otak manusia dewasa beratnya sekira 3 pon atau 1.361 gram. Hewan yang sangat cerdas seperti lumba-lumba juga memiliki otak yang beratnya rata-rata sekira 3 pon.
Tapi paus sperma, pada umumnya tidak dianggap sebagai hewan cerdas seperti lumba-lumba. Paus sperma memiliki otak yang beratnya sekira 17 pon atau 7.800 gram. Di ujung kecil skala, otak orangutan adalah sekira 13 ons atau 370 gram. Kedua ikan dan orangutan tersebut merupakan hewan yang cukup pintar, tapi mereka memiliki otak kecil.

7. Manusia bisa belajar melalui pesan alam bawah sadar

Di bawah ambang persepsi sadar adalah pesan tertanam dalam gambar atau suara yang dimaksudkan untuk menembus ke alam bawah sadar manusia dan mempengaruhi perilaku manusia.

8. Otak manusia tidak berubah ketika mempelajari sesuatu

Ketika Anda berpikir tentang bagaimana otak manusia terlihat, Anda mungkin membayangkan bulat. Sebagai manusia berevolusi sebagai spesies, otak kita tumbuh lebih besar untuk mengakomodasi semua fungsi lebih tinggi yang membedakan manusia dari hewan.
Otak manusia tidak berubah ketika belajar. Fenomena ini dikenal sebagai plastisitas otak. Peneliti telah menemukan bahwa sinapsis atau hubungan antara neuron dan sel-sel darah yang mendukung neuron tumbuh dan meningkat jumlahnya.
Manusia mendapatkan neuron baru ketika membuat kenangan baru, tetapi hal ini belum terbukti dalam otak mamalia seperti manusia.

9. Mendengarkan musik mozart membuat Anda lebih pintar

Orangtua percaya bahwa paparan seni besar seperti DVD dan CD Baby Mozart bisa baik bagi perkembangan kognitif anak-anak. Ada CD musik klasik bahkan dirancang untuk dimainkan untuk mengembangkan janin. Gagasan bahwa mendengarkan musik klasik dapat meningkatkan kemampuan otak Anda telah menjadi sangat populer, sehingga dijuluki "efek Mozart".
Pada 1950, seorang dokter telinga, hidung dan tenggorokan (THT) bernama Albert Tomatis mengklaim keberhasilan menggunakan musik Mozart untuk membantu orang dengan gangguan bicara dan pendengaran. Pada 1990-an, 36 siswa dalam penelitian di University of California di Irvine mendengarkan 10 menit sonata Mozart sebelum menjalani tes IQ, skor IQ siswa naik sekira delapan poin.

10. Otak manusia berwarna abu-abu

Apakah Anda memikirkan apa warna otak manusia? Mungkin tidak, kecuali jika Anda bekerja di bidang medis. Manusia memiliki semua warna pelangi di tubuh dalam bentuk darah, jaringan, tulang dan cairan lainnya. Tapi Anda mungkin telah melihat otak diawetkan dalam stoples saat masih sekolah atau di televisi.

0 komentar:

Posting Komentar